
BCA Catat Laba Bersih 14,5 T pada Semester I 2021
admin
- 0
PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA mencatat total pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 38,5 triliun pada semester I 2021 atau naik 2,4 persen dari tahun lalu. Sementara itu, laba bersih tumbuh 18,1 persen YoY menjadi Rp 14,5 triliun.
“Karena basis perbandingan laba bersih yang lebih rendah pada triwulan II 2020, yang dipengaruhi oleh tingginya tingkat biaya kredit (cost of credit) saat awal pandemi Covid-19 di triwulan II tahun lalu,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers virtual, Kamis, 22 Juli 2021.
Sebagai catatan, biaya cadangan di triwulan II 2020 tercatat 32,4 persen lebih besar dibandingkan dengan triwulan II 2021.
Dia menuturkan pendapatan bunga bersih BCA sebesar 3,8 persen YoY menjadi Rp 28,3 triliun pada semester I 2021. Di sisi lain, pendapatan non-bunga menurun tipis 1,2 persen YoY menjadi Rp 10,2 triliun.
Penurunan ini sebagai dampak dari one-off gain dari penjualan portofolio reksa dana yang dibukukan tahun lalu, namun sebagian besar dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan fee dan komisi. Pendapatan fee dan komisi naik 7,5 persen YoY, lebih tinggi dibandingkan level pra-pandemi, terutama ditopang oleh pulihnya pendapatan fee dari perbankan transaksi seiring dengan peningkatan jumlah nasabah dan volume transaksi.
“Kami melaporkan bahwa performa BCA solid pada semester I 2021. Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemerintah dan regulator atas dukungan yang luar biasa, dan tentunya kepada seluruh nasabah setia yang selalu menginspirasi kami untuk memberikan pelayanan yang berkualitas,” ujarnya.
Dia melihat hingga Juni 2021, beberapa sektor ekonomi mulai bertumbuh. Kami juga melihat adanya peningkatan permintaan atas KPR selama pelaksanaan BCA Online Expoversary yang diselenggarakan pada Maret 2021.
Dalam beberapa waktu ke depan, kata dia, BCA akan mencermati dinamika situasi, khususnya selama periode Kebijakan PPKM Darurat yang ditetapkan pemerintah sebagai respon pengendalian lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini.